Saturday, May 10, 2014

TURKEY : Bodrum the White City (Part 1)

Bodrum Day 1 : Sunday, April 6, 2014

Loooongg way to Bodrum...
Menurut jadwal perjalanan memakan waktu 13 jam 30 menit, tapi bus ini sebentar-sebentar berhenti. Menurut Ntri untuk alasan safety memang seharusnya supir istirahat setiap 2 jam, tapi ini jadi ga nyampe nyampe.. pegeeell.. Saking pegelnya dan agak ga enak badan saya sampai jatuh ke tangga bus --" niatnya menghindari petugas dengan masuk ke deretan kursi, eeeh malah salah belok ke pintu.. :| Ok, sejak itu saya dijuluki "terjatuh".

Pemandangan di tepi jalan sudah membuat kami excited, laut biruuu, bangunan putih, feels like we're in Santorini! Tapi perjalanan belum selesai. Sekitar pukul 11.00 kami baru tiba di Bodrum Otogar. Begitu tiba, seperti biasa langsung booking tiket bus untuk perjalanan selanjutnya. Kali ini kami memilih KamilKoc yang katanya bus terbagus di Turki. Tiket Bodrum-Pamukkale tanggal 8 April 2014 pukul 13.00 seharga 30TL/person, paid!

Selanjutnya kami mencari cara untuk menghubungi pihak hostel yang katanya akan menjemput kami di bus station. Saya, Ntri (bu sekretaris), dan Andre (penerjemah) mencari tourist information, untuk pinjam telfon. Tapi di Bodrum sedikit sekali yang bisa berbicara Bahasa Inggris, even petugas tourist information. Kami dibantu seseorang (entah siapa) yang bisa berbicara Bahasa Inggris dan menyampaikan pada petugas, dan Andre yang sedikit-sedikit paham Bahasa Turki. 

Singkat cerita kurang lebih 15 menit, penjemput kami datang. Dia pemilik hostel yang akan kami huni, Merhaba Otel . Mobil tidak bisa mengangkut kita semua, kembali dibagi 2 part, the girls and the boys, the girls first :p Selain kami bertiga ada tourist dari England yang juga dijemput bersama, ibu-ibu solo traveller usia 65 tahun, yang datang kemari untuk facelifting *ups* sekalian liburan. Kami mengobrol sepanjang perjalanan. 

Sampai di hotel, kami ditunjukkan kamar oleh petugas lain, dan rooftop lokasi sarapan, sementara sang owner menjemput rekan kami. Seperti biasa kami dapat kesempatan memilih duluan :p hihihii.. Rooftop berada di lantai 3 dan 4, kamar kami di lantai 1. Kami menuju ke lantai 4, dan WOW! the view is bloody amazing! Can't wait to walk around the beach..

the white buildings and the sea

Bodrum the white city

Begitu kamar siap, dan yang lain sudah tiba kami semua beristirahat dan membersihkan diri. Untuk makan siang kami berencana makan bekal kami. Tapi ternyataaa..... sebagain bekal kami tertinggal di bus :'( bye teriii dan keripik kentang...
Untungnya tidak semua bekal tertinggal di bus, masih ada makanan kering di dalam koper. Makan-makanan kering tidak mengenyangkan, kami lalu memustuskan keluar untuk mencari makan sekaligus jalan-jalan.

Hotel kami terletak di lokasi yang strategis, jalan sedikit sudah pantai, seberang dikit the most happening club in town (tapi tutup karena low season). Berjalan menyusuri jalan di pinggir pantai, sebelah kiri laut biru berarus tenang, kanan seaside cafe and fancy resto. Cuaca disini tidak sedingin Istanbul dan Cappadocia, saya bisa memakai flat shoes disini, hihihii..

Bodrum belum populer untuk wisatawan mancanegara, apalagi Melayu Asia macam kami, yang saya lihat disini kebanyakn wajah-wajah Turki. Agak ge er sih tapi kami jadi pusat perhatian karena tipikal wajah kami 'asing' di mata mereka. Opet yang hari ini bersemangat sekali, jalan paling cepat dan di tengah, cukup menarik perhatian, hahahaha sampai sampai di'rayu' banyak penjual dan pengunjung yang lewat. Salah satu pemilik seaside restaurant, bernama Anwar alias Andy, menawari kami untuk untuk mampir ke resto nya sembari mengajak ngobrol dan menjanjikan akan memberi kami free mocktail. Dengan berbagai alasan kami pamit, hahahhaa...

Dalam rangka irit, kami memutuskan untuk makan di Burger King, memesan paket hemat, hanya 30an TL saja untuk berenam, hehehehe :D
Terjadi kepanikan lagi, handphone Ntri tidak ada di tas, curiga tertinggal di kamar hotel. Ntri ditemani Andre kembali ke hotel (lumayan loh jaraknya) sementara kami menunggu sambil menyantap burger :p


BK, have it your way..tapi bukan menu ini yg kami pesan

Selesai makan dan sekembalinya Ntri dan Andre kami melanjutkan perjalanan menuju Bodrum Kalesi atau Bodrum Castle. Oiya sebelumnya di depan BK, Radit membeli cemilan unik berbentuk bola-bola seukuran cimol, rasanya seperti donat digoreng kering dan renyah lalu dilumuri selai perpaduan rasa madu dan jeruk. Khas makanan Turki, muaaaaniiisss...

Kami tiba di Bodrum Castle pukul 16.00an, dimana kastil ini tutup pukul 17.00. Tadinya kamu mau saja berkunjung sebentar (sesuai timeline & ome-ome) tapi menurut petugas tiket sayang kalau cuma 1 jam di dalam. Terpengaruh deh, akhirnya diputuskan hari Senin saja sebelum ke Pamukkale, karena besok (Minggu) museum ini tutup.

Bodrum Kalesi behind the boats

Di seberang Bodrum Castle dan sepanjang tepian lautnya merupakan dermaga dan tempat 'parkir' kapal-kapal boat trip, mulai dari yang sangat sederhana hingga yang mewah. We're taking photo there looking for information about boat trip. Menurut ome-ome kami jadwal untuk besok  adalah mengikuti boat trip yang tujuannya adalah Black Island, The Hot Spring, Meteor Hole,  Camel Beach, and The Aquarium. Tadi di mobil sempat dibahas bersama owner dan turis England kalau biaya untuk boat trip yakni 25-35TL, jauh lebih murah daripada informasi yang kami temukan di internet, yakni sekitar 37USD.

Sayang disayang setelah bertanya ke perusahaan penyedia boat trip, karena low season, boat trip grup vakum. Jika mau bisa menyewa boat secara privat, yang jatuhnya (setelah nawar) 100TL per orang. Kami pikir itu terlalu mahal dan tidak mencakup semua tujuan yang kami mau, jadi kami membatalkannya :( huhuhuu..
Selain ke tujuan lokal Bodrum tersebut, paket wisata juga menyediakan boat and cruise to small island in Greece seperti Kos island and Rhodes island. Pulau-pulau di Greece itu juga memiliki pantai yang cantik, namun memerlukan Schengen visa untuk dapat masuk.

the dock (photo by Ntri)



tongsis moment :D

tongsis moment part 2

my ootd (photo by Opet)
shirt, jeans : uniqlo, scarf : a kiosk in Mecca, flowery jacket : cotton on, bag : bree,
shoes : andre comfort, sunglasess : gift from bestfriends

why I look so small in this pict? (photo by Radit) 
(photo by Ntri)
Kamipun kembali ke jalanan panjang yang dipenuhi toko-toko sepanjang lorongnya, dari souvenir khas Turki, karpet, pakaian, tas branded kw (iya kw), apotek, makanan dan lain-lain. Seperti biasa saya mampir toko souvenir untuk melihat (dan membeli) snowglobe :D Andro yang memang berniat untuk membeli karpet Turki tertarik dengan sebuah toko yang mendisplay karpet cantik. Kamipun mampir ke toko tersebut.


walking around the city (photo by Ntri)

Penjualnya adalah seorang pria paruh baya yang sangat ramah. Beliau sangat pandai "merayu" pembeli, hahaha.. Andro tertarik dengan sebuah handmade carpet yang menurut kami semua sangat bagus, dan ternyata harganya 900USD. Overbudget sayangnya :( Toko ini memang hanya menjual handmade rugs/carpets berkualitas tinggi, harga termurah yang ditawarkan yakni 100USD, namun tidak memenuhi selera Andro, yang lebih tertarik dengan karpet seharga 300USD. Dasar si penjual ini pintar, selain mengajak ngobrol banyak hal, beliau juga menelfon ibunya dan memperkenalkan pada kami. Sepertinya hal ini dimaksudkan karena Andro mangatakan akan membelikan karper untuk ibunya. "you're smart boy, you should give the best thing to your lovely mom" kata si penjual. Andro pun bimbang dan tertekan, dan sejak itu dijuluki "tertekan".


that "smart boy" shop

Setelah memilih kata yang paling pantas, akhirnya kami 'berhasil keluar' dari toko tersebut tanpa membeli apapun :p Jujur barang-barang disana sangat bagus dan terlihat kualitasnya tinggi, wajar saja, pasarnya sudah mencapai Eropa dan UK, dan si pemilik sudah punya banyak pelanggan di UK. Ada harga ada rupa, bagi anak muda seperti kami masih belum mampuu.. hahahaha..

Rodit's boutique :p (photo by Andro)
Selanjutnya kami berjalan manjauhi pantai, menuju jalan raya yang (mungkin) kami lewati saat perjalanan dari bus station. The white city, I think it can describe Bodrum. Bangunan di kota semua ini semua dindingnya berwarna putih, mungkin sudah diatur dalam IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Ornamen lain yang khas adalah pintu atau jendela berwarna biru. Simple but lovely :)


blue door (photo by Radit)

one of the white house (photo by Andro)

just Radit in his signature pose (photo by Andrea)

white wall with brick accent (photo by Andro)

Kami kembali lagi ke hotel karena semakin langit gelap, cuaca semakin dingin. Beristirahat dan mengobrol sebentar, menambah amunisi (longjohn, jaket, dll) lalu kembali keluar untuk mencari makan malam. Di luar sangat ramai, selain karena saturday night, malam ini juga sedang ada pertandingan antara 2 tim besar Turki yakni Galatasaray vs Fenerbahçe. Beberapa cafe dan restaurant dipenuhi warga Bodrum yang nobar (nonton bareng) pertandingan tersebut. As always, galau menentukan mau makan apa, lewat depan restaurant si Andy, kami sok sok jalan santai eh ternyata dia melihat kami dan menyapa kami lagi, hahahaha.. Kembali diajak mengobrol dan mampir ke restaurantnya. Kami mengatakan kami sedang mau ke tempat lain membeli sesuatu, namun pada akhirnya kami hanya membeli cemilan di mini market dan kembali kesana karena 'nggak enak' dan memang bingung mau makan dimana.

Alasan ragu untuk mampir ke resto ini adalah harga, dan benar saja, agak di luar budget. Andy sangat ramah, dia pemilik restaurant ini, hebatnya masih mau turun tangan langsung. Kami pesan 3 menu untuk menu sharing dan minumnya air putih. Suasana restaurant ini enak, semi fine dining, dan tenang. Rasa makanannya lumayan walau presentasinya kurang untuk resto sekelas ini. Selesai makan seperti yang sudah dijanjikan, Andy memberi kami free mocktail (tadinya mau diberi free cocktail tapi kami tidak minum alkohol), thanks Andy :). Kami pamit kembali ke hotel karena hari sudah malam dan pertandingan telah usai, dengan Galatasaray sebagai pemenangnya. *untung nggak rusuh :p

mix grill

Sejujurnya kami belum kenyang, jadi sampai hotel ngemil snack dan bekal. Lalu mandi dan tidur. Besok kami berencana akan ke wind mill yang letaknya agak jauh dengan berjalan kaki. Good nite.....


Bodrum Day 2 : Monday, April 7, 2014

Gunaydin..
Pukul 08.00 sarapan di hotel sudah ready, kami menuju ke atas sembari menikmati pemandangan Bodrum di pagi hari. Ntri dan Opet pagi-pagi rajin sekali sudah mencuci baju dan celana :) Iya mumpung disini ada tempat menjemur yang enak. Sarapan disajikan per porsi (bukan buffet seperti biasanya) oleh staff hotel yang tidak mengerti Bahasa Inggris. Sore kemarin saya dan Ntri  bertanya padanya mengenai boat trip tapi dengan bantuan Google Translate, hehehehe.. Menunya selayaknya Turkish breakfast pada umumnya roti, keju, timun, tomat, olive, telur, dan teh/kopi. Seperti biasa roti sebakul bisa dihabiskan sendiri oleh Radit :p

rooftop view (photo by Radit)

Andro and his coffee (photo by Radit)

Saat sarapan kami bertemu lagi dengan ibu-ibu England kemarin, beliau akan kembali ke Istanbul hari ini kemudian kembali ke negaranya. Ada juga bule ganteng asal New York yang saya lupa namanya, today juga hari terakhirnya di Bodrum.

Berbekal peta hotel kami berjalan menuju windmill dengan rute melewati Bodrum Marina. Sebelumnya saya dan Ntri ingin mampir ke kantor pos untuk mengirim holiday postcard :D postcard kami beli di Cappadocia, dan kami tulis tadi pagi saat sarapan.

Tak jauh dari hotel, ada pasar 'kaget' yang menjual buah dan sayuran. Seperti pasar kaget di Indonesia, pasar ini terletak di pinggir jalan dan jumlah penjualnya pun tidak banyak. Saya tertarik dengan buah strawberry yang besar-besar dan tampak segar, hmmm :9
Kata si penjual "This is originally from Bodrum", harganya juga tidak mahal 5TL/1kg dan rasanya manisss, enak sekalii.. Kami beli 1kg untuk bekal di perjalanan. Selain strawberry, kacang-kacangan kiloan juga jadi bekal kami, dan tak lupa fitbar dan cokelat yang dibawa Andro dari Jakarta selalu menemani perjalanan kami :) *bukan pesan sponsor*

Bodrum's fresh strawberries

Rute yang kami ambil kali ini melewati jalan raya, bukan pinggir pantai. Tadi malam sepertinya terjadi kebakaran, ada sebuh toko yang gosong dan beberapa orang berkerumun, ada pula yang berasal dari media.

fire?

Tak jauh dari lokasi kebakaran tiba-tiba ada seorang bapak-bapak yang menyapa kami. Ternyataaa... dialah sang pemilik toko karpet. Sepertinya Andro berjodoh sama bapak itu ;p. Beliau tampak agak buru-buru jadi kami tidak mengobrol banyak..

an alley to the beach

the road (photo by Andrea)

Bodrum Belediyesi (photo by Radit)

Setelah beberapa kali bertanya, sampailah kami di bengunan kuning bertuliskan 'PTT', yup that's the post office. Perangko untuk postcard tersedia seharga 2,2TL. And the postcards sent!

my postcards to........

Ntri and her postcards

Perjalanan berlanjut ke Bodrum Marina. Tepian pantai juga namun daerah ini kelasnya tampak lebih tinggi dibanding wilayah dekat hotel kami. Resto, kafe dan hotelnya lebih 'wah' dan banyak toko barang-barang branded (yang ini asli). Banyak juga ruang terbuka publik disni, beberapa kali kami menemukan taman tempat mainan anak-anak, seperti ayunan, jungkat jungkit, perosotan, dll dan yang berisi alat-alat olahraga. Sesekali kami berhenti untuk bermain :p and of course taking picture.

crossing the street 





Kami sempet salah jalan menjauhi windmill. Setelah bertanya pada beberapa orang barulah mencapai jalan yang benar. Alhamdulillah ada yang bisa berbahasa inggris dengan baik :D

white wall and blue window (photo by Andro)
uphill 

pardon our selfie :p

Tembok windmill sudah mulai terlihat, namun untuk menuju kesana jalanannya menanjak dan matahari bersinar terik, walaupun langit tampak kelabu. Sepertinya tanda-tanda akan hujan.

And here there are, the windmill!!
hmmm.. di luar ekspektasi kami. Windmill nya sudah tidak aktif, yang ada kincirnya pun hanya 1. Agak kecewa :( Namun pemandangan dari atas sini sungguh indah, dan di sekitar windmill ditumbuhi dandelion dan bunga kuning yang saya tidak tahu namanya. Membuat lokasi ini tampak cantik :)

the windmill and yellow flowers (photo by Radit)

view from the top

the windmill

It's nice to taking picture here, even though the sky is a little bit dark..

Greetings from Bodrum (photo by Andro)

(photo by Andro)
my ootd (photo by Andro)
t-shirt, jeans : uniqlo, scarf : a kiosk in Mecca, bags : bree, watch : guess,
sunglasses : gift from bestfriends, flat shoes : andre comfort

Andre, Opet, Radit, dandelions, and gloomy sky

Saatnya kembali ke kota untuk mencari makan siang, namun, kami sudah tidak sanggup berjalan kaki. Pilihan jatuh pada dolmus (angkot dalam bahasa Turki) yang berujung di otogar. Biaya dolmus 3,5TL/orang. Lumayan juga perjalanan kurang lebih 20 menit sampai di otogar. Untuk makan siang, kami memilih restaurant kebab yang berlokasi tak jauh dari otogar. Begitu sampai di restaurant, hujan turun, dan cukup deras. Beruntung kami sudah menemukan tempat berteduh. Tapi Opet dan Ntri mengkhawatiran jemuran mereka di hotel.

Semua lapar berat dan memesan 1 porsi untuk sendiri, bahkan my meal buddy, Andro, juga pesan sendiri. Sebenarnya porsi makan saya besar, sampai dijuluki "termakan" juga tapi khawatir dengan porsi Turki, jadi sharing saja, kali ini dengan Andre, pesan kebab with rice dan minum ayran. Yang lain juga pesan kebab with rice, kecuali Radit yang memesan iskender kebab. Makanan datang, porsinya standar ternyata. Baru satu suap Opet berhenti makan. Opet memang tidak bisa makan kambing (yang masih berbau), dan kebab ini terasa sekali kambingnya. Akhirnya Opet bertukar menu dengan Radit, iskender kebab dengan sausnya membuat rasa kambing lebih bersahabat. So far, enak dan kenyang (ngabisin yang ga habis :p), berhubung ada nasi kamipun pesan nasi putih dibungkus untuk makan malam.

iskender kebab (photo by Radit)

ayran in glass bottle

Hujan ternyata tidak lama, selesai makan matahari kembali bersinar cerah. Kami kembali ke otogar untuk melanjutkan perjalanan menuju Camel Beach, yang konon terdapat unta yang bisa disewa untuk berkeliling pesisir pantai. Lokasi Camel Beach memang agak jauh dan menempuh waktu cukup panjang, lebih dari 30 menit, dan lalu lintas agak padat. Dolmus ini seharga 5TL/person. Kami penumpang terakhir yang turun, dan bingung karena disana sepiiii sekali. Pak supir menurunkan kami di suatu tempat, namun tampaknya tertutup. Sumpah bingung! Dan entah kenapa dolmus itu memutar kembali dan berhenti di depan kami, dan si supir meminta kami naik kembali, heran.... :|
Tak jauh dari lokasi tadi, pak supir memberi tahu arah masuk ke pantai dan lokasi pemberhentian dolmus jika akan pulang nanti. Terima kasih pak.. Kami masuk sesuai jalan yang ada, ada pantai sih, tapi sepiiiii, tidak ada orang sama sekali (ada sih petugas bangunan yang membangun resort di dekat situ) dan no camel!

Camel Beach - Expectation (source : google image)

Camel Beach - Reality

Usut punya usut pantai ini hanya 'aktif' saat summer, so sad :'( Disini memang kontur pantainya bisa untuk berenang, tidak seperti di Bodrum Marina dan Bodrum Kalesi yang dipakai sebagai tempat parkir kapal-kapal. Dinikmati saja pantainya, dan taking pictures. Saya, Ntri, dan Andre celup-celup kaki di nya pantai ini, pasirnya berbatu-batu kecil, airnya jernih dan dingiin.. 

even the dock board was removed (photo by Radit)


cekup celup kaki (photo by Radit)

Sambil membersihkan kaki dan menikmati pemandangan, kami duduk di kursi malas yang alhamdulillah tersedia disitu. Sembari mengobrol tiba-tiba Opet sudah tertidur. Pikiran iseng pun terlintas, tinggalin Opet ah...

sleeping beauty (photo by Andrea)

Memang Opet anaknya tenang, saat terbangun dan melihat tidak ada siapa-siapa reaksinya tidak berlebihan, hihihii maaf ya Opet ^^v
Hari mulai sore, kami kembali ke otogar menggunankan dolmus..


not sure it's ducks, goose, mentok, or soang :p nice view anw :)

dolmus ngetem (photo by Radit)
selfie inside dolmus

Perjalanan panjang lagi dan saya sempat tertidur :D
Dari otogar ke hotel, kami berjalan kaki lagi. Hari sudah gelap. Opett dan Ntri langsung mengecek jemuran yang ternyata......... basah :(
Makan malam kami adalah nasi putih yang tadi dibeli dengan bekal kami. Abon, keripik melinjo, rendang kering, potato chips, alhamdulillah nikmat.. 
Radit yang menuangkan abon ke piring malah menyusunnya jadi gundukan dan dengan nada datar berucap "Selime Monastery"... Maksudnya abon itu seperti Selime Monastery di Cappadocia :") hahahahahaha... 

Selesai makan, we're catching the night view at rooftop. Pindah tempat ke atas untuk mengobrol sambil ngemil. Petugas-yang-tidak-bisa-bahasa-inggris dengan baiknya menyediakan bantalan kursi yang kering dan memasang speaker dan memutarkan lagu dari radio.. 

on the night like this (photo by Andro)

Setelah selesai membahas rencana besok dan membicarakan hal-hal tersier sebagai bumbu, kami kembali turun, mandi (lupa deh iya atau nggak ya) lalu tidur :)
Besok hari terakhir kami di Bodrum, dan malam ini malam terakhir, Good night :)


No comments:

Post a Comment