Wednesday, June 12, 2013

When in ROME

Buongiorno.. *dengan aksen Italy*

Hari kedua di Roma kami rencanakan untuk city-touristic-tour.
Kami sarapan pagi dulu di La Casa di Amy. Karena ini Bed&Breakfast, konsepnya seperti apartment yang kebetulan ruang makan tepat di depan kamar kami *makanya kemarin bisa ambil cemilan dengan mudah*. Saya setuju dengan review review di TripAdvisor yang mengatakan sarapan di sini excellent. Yup, walaupun tak ada nasi saya kenyang dan puas sarapan, karena ada scrambled egg, bermacam-macam keju, berbagai macam roti, dan buah-buahan. Untuk selain sudah pasti ada Nutella, my fave yang memang berasal dari Italy.

Oiya karena besok kami akan meninggalkan kota Roma di pagi hari saat waktu breakfast belum mulai, kami meminta early breakfast pada pengelola. Beliau bilang nanti malem sarapan akan diantar ke kamar kami. Baiklah :) 



Breakfast

Selesai sarapan dan rapi-rapi kami menuju Termini Station untuk memvalidasi Eurail Pass dan melakukan reservasi untuk kereta menuju Verona esok hari. Di Termini ternyata antrian untuk validasi Eurail Pass lumayan panjang, ternyata banyak juga turis yang sedang liburan, hehe tapi ga ketemu orang Indonesia, Asia yang sering lihat dari Jepang dan Korea. Setelah dilakukan validasi, Eurail Global Pass kami sudah siap digunakan. Kami melakukan reservasi untuk perjalanan ke Verona esok hari dengan kereta cepat Frecciabianca dan reservasi pula untuk lusa (17 Maret) kereta dari Milan ke Arth-Goldau. Biaya reservasi masing-masing tiket/orang yakni € 10. Karena reservasi tanggal dan jam harus tepat, yup kami memang sudah searching dan menentukan akan menggunakan kereta pukul berapa untuk setiap perpindahan kota sejak di Jakarta, sehingga tidak bingung lagi saat reservasi dan harus tertib terhadap jadwal. *eheemm sebenarnya bagian searching all about transportation is Dewi's, she is really great about it, love u sist*

Setelah urusan reservasi beres, kami menuju sisi barat laut Termini Station yang merupakan terminal bus dan terdapat loket pembelian hop-on hop-off bus. Atas saran pengelola B&B kami memilih menggunakan hop-on hop-off bus ketimbang menggunakan transportasi umum di Roma, lebih efektif menurutnya.
Ada beberapa perusahaan penyedia jasa hop-on hop-off, kami memilih Green Line Tour (GLT) atas rekomendasi penjual tiket dan kebetulan memang yang paling murah ^^v. Untuk One day ticket di low season yang perlu kami bayar yaitu  € 18/orang sudah termasuk earphone dan audio guide di dalam bus.

Start tour dimulai dari halte pertama di Terminal Termini. Melewati pemberhentian ke 2 di Santa Maria Maggiore, lalu pemberhentian ke 3 di Colosseo atau Colosseum, kami turun disini. Layaknya kegiatan turis pada umumnya, berkeliling dan taking photos di amphitheater zaman kerajaan Romawi ini. Kami memutuskan untuk tidak masuk ke dalam Colosseo demi penghematan entry fee dan berhubung Colosseo bolong-bolong jadi bagian dalamnya terlihat dari luar ^^v. Oiya di Roma saya mengalami sindrom cuaca ekstrim, bibir dan kulit kering serta kemerahan di beberaoa bagian :'(. Bibir kering bikin senyum aneh dan foto2 nggak oke :'( hiks jadi disini akan lebih banyak foto objek dan foto Dewi my travelmate :D

Arco de Constantino
Dewi & Colosseo

the amphitheater of ancient Roman

Puas berkeliling dan foto-foto kami kembali ke pemberhentian bus. Ternyata di pemberhentian selain banyak turis banyak pula pihak penyedia jasa hop-on hop-off dari berbagai perusahaan yang menawarkan jasa tour nya. Tujuan kami berikutnya di pemberhentian ke 4, yaiku Circo Massimo (Eng : Circus Maximus).

Circo Massimo merupakan racing stadium pada zaman Romawi kuno. Saat ini tampilannya seperti lapangan luas memanjang. Tidak begitu banyak yang bisa dilihat disini. Bila bukan musim dingin tempat ini tepat untuk jogging atau sekedar duduk-duduk santai.

Circo Massimo *ada juga pengunjung yang jalan2 di tengahnya*

Entah mengapa bus datang agak lama, dingiiiiinn..
Setelah bus datang kami memutuskan untuk langsung menuju ke Vatican di pemberhentian ke 7. Bus melewati Piazza Venezia dan Castel Sant'Angelo (kami akan mengunjunginya nanti).

Wuaaa.. kami pindah negara dalam sekejap, hehehe..
Bus melewati Piazza San Pietro (Eng : St. Peter's Square) sebelum kemudian berhenti. Piazza San Pietro ramai pengunjung yang mengantri untuk masuk ke dalam Basilica di San Pietro (Eng : St. Peter's Basilica). Antriannya panjaaaaang sekali, hampir 1 putaran piazza. Saya dan Dewi yang tadinya ingin masuk ke dalam jadi membatalkan niat. (.__.)

Polisi Vatican, lucuuuu :3

Masih dalam euforia pergantian Pope, media pun ramai berkumpul disini. Kameramen bertebaran, reporter yang mewawancarai pengunjung, kru televisi beserta segala macam perlengkapannya. Wuiiih...


segala perlengkapan stasiun televisi

salah satu reporter dan kemeramen, nampaknya pria ini orang ternama

Saya dan Dewi menuju ke tengah untuk mengambil gambar dan berkeliling sambil memandang ke atas ala ala Robert Langdon dalam film Angels&Demons. :p
Subhananallah dari luar saja bangunan berarsitektur Renaissance yang merupakan gereja Katolik terbesar di dunia ini sungguh indah. :')


antrian yang sampai melingkar
Basilica di San Pietro in Vaticano

sedang banyak renovasi

berharap Paus muncul
arah mata angin *ceritanya kaya di Angels&Demons*

Mataharinya silau sekali disini, terik, tapi udaranya dingin.. :|
Lanjut perjalanan ke Fontana di Trevi alias Trevi Fountain di permberhentian ke 9, melewati Piazza del Popolo di pemberhentian ke 8. Trevi Fountain tidak terlihat dari jalan raya. Untuk mencapai harus jalan ke dalam jalan kecil khusus pejalan kaki melewati bermacam toko dan restaurant. Ada petunjuk jalannya kok jadi tidak akan tersesat :)

iklan dikit, tadi lihat mobl polisi mungil ini di jalan :) 

Dan voila...the largest and the most famoust Baroque fountain in the world, here we come..
Trevi Fountain ramai akan pengunjung yang berfoto, melempar koin, atau sekedar duduk-duduk. Kalau lihat keramain begini kami langsung waspada akan tas dan barang bawaan. Konon katanya bila kita melempar koin membelakangi Trevi Fountain, suata saat kita akan kembali lagi ke kota ini. Waah amiiin.. Saya dan Dewi pun melakukan ritual wajib tersebut. Dewi melempar koin 1 Penny (Poundsterling) dan saya melempar koin Rp 500,00 kuning *anak irit* ^^v Kurang afdol saya melempar lagi koin 1 Cent (Euro) *tetep irit* ^^v


Fontana di Trevi
Oke saya ga bisa senyum normal 

Sudah siang, perut mulai lapar. Mau makan di sekitar sini nampaknya mahal. Akhirnya kami kembali ke Termini dan mencari makan di sekitar stasiun dan penginapan. Dari Trevi Fountain ke Termini kami duduk di bagian atas bus, ceritanya menikmati pemandangan, tapi anginnya dingin yaa...

pohin jeruk di tepi jalan raya, ada di sepanjang jalan lho

Kali ini pertimbangan restaurant adalah yang ber-wi-fi. Ya sayang sekali di penginapan kami sedang ada troble pada wi-fi sehingga sehari kemarin tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga di tanah air dan kesulitan untuk searching about Rome. Pilihan jatuh pada sebuah Pizzeria tak jauh dari restaurant Pastarito kemarin. Restaurant nya simple but classy. Kami pesan pizza margherita 1 berdua. Ukuran pizza tidak terlalu besar menurut saya. Kebetulan mbak Dewi makannya sedikit dan saya makannya banyak, 1 loyang pizza dibagi 2 Dewi tidak habis sedangkan saya masih lapar, jadi saya yang habiskan deh :p

pizza margherita

Setelah makan mampir penginapan sebentar untuk sholat dan ngemil :p
Lalu lanjut perjalanan ke permberhentian ke 5 untuk mampir ke Spanish Step dan sebuah monumen megah yang kami lihat di jalan tadi.

Spanish Steps yang dalam bahasa Italy disebut juga Scalinata della Trinita dei Monti merupakan tangga lebar-lebar yang menghubungkan Piazza di Spagna (dasar) dan Piazza Trinita dei Monti (atas). Kalau di film Hotaru no Hokari si Hotaru goro-goro (guling-guling) disini, hahaha..

Spanish Steps

Dari Spanish Step kami berjalan menuju bangunan megah berwarna putih. Usut punya usut nama bangunan ini adalah Altare della Patria atau dikenal juga dengan nama Monumento Nazionale a Vittorio Emanuelle II. Sebuah monumen yang dibuat untuk menghormati raja Italy Vittorio Emanuelle II. Bagian dasar monumen ini adalah museum yang menceritakan sejarah Italy. Terdapat pula elevator untuk mencapai bagian paling tinggi dari monumen ini, namun karena berbayar saya dan Dewi lebih memilih naik tangga sampai semacam balkon. Dari situ kami juga dapat melihat Rome's view from above, beautiful :")

Monumento Nazionale a Vittorio Emanuelle II

atau disebut juga Altare della Patria

di ujung tangga ada penjaga

Italian flag and clear blue sky :')

view from above

pedang dan senapan koleksi museum
Tujuan selanjutnya adalah Castel Sant'Angelo. Kastil ini unik karena berbentuk seperti tabung. Kastil ini juga diceritakan dalam film dan buku Angels&Demons, hehehe..
Kami tidak masuk ke dalam kastil karena (lagi-lagi) berbayar dan kami sudah agak lelah karena berkeliling di dalam Monumento a Vittorio Emanuelle II.

bridge to Castel Sant'Angelo

one of the statue
Di dekat Castel Sant'Angelo terdapat taman dan terdapat komidi putar a.k.a carrousel, ada penyewaan sepeda dan segway juga. Saat summer pasti disini ramai sekali. Sembari berjalan-jalan di luar sayup-sayup saya mendengar lagu Kopi Dangdut. Merasa kuping salah saya pun memastikan denga bertanya pada Dewi. Hahaha ternyata benar, seorang seniman jalanan memainkan clarinet dan lagunya Kopi Dangdut!!! Selesai Kopi Dangdut beliau memainkan lagu Italia. Hmmmm... jangan-jangan lagu kopi dangdut mengambil nada lagi Italia.. Anyone know about this? *belum sempet searching*


seniman jalanan yang memainkan lagu Kopi Dangdut

Hari mulai gelap, kami memutuskan untuk kembali ke sekitar penginapan untuk membeli snowglobe. Setelah survey berkeliling ternyata memang disana yang paling murah dan menyediakan beragam model. Kami dapat snowglobe seharga € 5 untuk 2 buah snowglobe. Inilah snowglobe termurah sepanjang perjalanan Eropa. Besok harus beragkat pagi, it means malam ini harus packing.. Yuk mari pulang..

Di penginapan petugas penginapan sudah menyiapkan early breakfast untuk kami, ada berbagai macam roti, selai, yogurt dan susu 1 liter (nantinya susu ini baru dibuka di Paris). Petugas kali ini seorang pria berwajah Asia. Yup ternyata beliau adalah orang Philipina dan tinggal dan bekerja di Roma. Namanya Larry, kami berkenalan dan mengobrol. Larry sejak kecil sudah menetap di Roma bersama kedua orang tua nya, pulang ke Philipina jarang-jarang sekali. Dia menceritakan sebuah tempat menarik di dekat Castel Sant'Angelo, yaaah sayang sekali kami baru bertemu anda sekarang Larry, huhuhu.. Next time kalau ke Roma lagi, hehe kan tadi sudah melempar koin di Fontana di Trevi ;)

Ciao!

Thursday, June 6, 2013

Barcelona - ROME

Buenos dias!
Pagi ini kami akan pindah kota ke Roma, Italy. Kami menggunakan maskapai Vueling milik Barcelona. Harga tiket € 105/orang. Hmm ini udah termasuk yang murah dari sekian banyak pilihan. Kami berangkat pagi-pagi buta, penghuni apartment masih tidur semua. Namun, tepat ketika kami akan keluar Heydi keluar kamar *karena kami berisik kali yaa* dan kami pun pamit.


with Heydi

Perjalanan menuju airport Barcelona kembali menggunakan metro. Ada insiden aneh, di sebuah stasiun tiba-tiba ada pria Spanyol yang menunjuk-nunjuk kami sambil bergumam bahasa Spanyol. Saya dan Dewi bawaannya curiga ni orang mau macem-macem *suudzan*. Ternyata entah darimana asalnya coat kami terkena noda sepeti cairan foundation cukup banyak. Pria tadi menawarkan bantuan tapi kami menolak dengan halus *masih suudzan*. Singkat cerita kami membersihkan coat sekilas lalu melanjutkan perjalanan ke airport. Tiket metro sampai Sant-Estacio station dan tiket aeroport menuju airport berbeda, kemarin kami lanjut-lanjut saja karena pakai one-day-pass, sekarang beli satu-satu deh.

Barcelona El-Pratz

Singkat cerita kami tiba di Rome tepat sesuai jadwal dan tidak perlu melewati imigrasi. Jadi seperti penerbangan domestik saja. Konon katanya Roma adalah kota yang "rawan" copet, mulai saat ini kami pergi menggunakan ransel yang digembok (terinspirasi dari orang lewat di Barcelona) dan mulai di kota ini juga kami memakai kaus dalam haji yang ada kantung di dalamnya untuk menaruh pasport dan uang. Hehehe full protection. Fiumicino Airport Roma tidak sebagus perkiraan saya, bahkan masih lebih baik Soekarno Hatta. Dan kami kecewa karena bagasi keluar lamaaaa sekaliiiii.. hufff..
Di airport saya mencari money changer untuk menukar USD dengan Euro. Ternyataaaa... kurs USD terhadap Euro jelek sekali T__T. Jika mau dapat nilai lebih baik harus menukan lebih banyak, itupun masih terbilang rendah dibandingkan menukar Euro dari Rupiah di Indonesia. Jika menukar $ 100 = € 54, $ 300 = € 60. Sayapun menukar  $ 300 karena memang perlu. Hiks padahal expect nya $ 100 = € 70-75 :'(
Note : Jika ke Eropa sebaiknya membawa Euro dari tanah air. USD bahkan Poundsterling pun nilainya akan turun. Sekian.
Penginapan kami berada dekat dengan Termini Station, stasiun utama Roma dimana terdapat kereta untuk keluar kota dan negara. Prinsip saya dan Dewi sejak dulu "pilih penginapan yang sedekat mungkin dengan stasiun" yaa untuk lebih mudah mobilisasi ^^v. Dari airport kami naik airport bus menuju Termini Station. Harga karcis bus € 5/orang. 


Termini Station sungguh padat dan sedikit kumuh untuk ukuran Eropa *menurut saya*. Orang-orangnya juga terlihat menakutkan *suudzan lagi* dan kurang ramah saat ditanya. Kembali berpetualang mencari alamat. Waktu pencarian agak lama, saat menemukan tempatnya kami bersyukur sekali, walaupun tergolong dekat dengan stasiun tapi suasana di depannya terlihat aman. Penginapan kami adalah sebuah Bed&Breakfast bernama La Casa di Amy. 5 bintang di TripAdvisor. Harga termasuk tinggi bila dibandingkan dengan biaya-biaya akomodasi di kota-kota lain, tapi honestly kami puas menginap disini. Recommended place :) 


La Casa di Amy front door (source : TripAdvisor)

Kebetulan (lagi) kami tiba tepat setelah malam pengangkatan Pope Francis yang menggantikan Pope Benedict XVI (13 Maret 2013 malam). Jadi saat ini Roma dan Vatican sedang ramai- ramainya. Menurut pengelola hotel yang kami temui saat check in (saya lupa namanya) siang ini Pope Francis sedang berkunjung ke gereja Santa Maria Maggiore yang berada tak jauh dari penginapan. Beliau menyarankan kami untuk berkunjung kesana, siapa tau bisa melihat Paus, hehehe. Oiya si pengelola hotel ini ramah sekali, beliau memberikan kami peta dan menjelaskan mengenai tempat-tempat menarik di Roma. Setelah beres check in, kami pun menuju ke kamar. Dan seperti di Barcelona, lift di gedung ini pun super irit alias kecil, hihihi. Oiya lupa cerita yaa kemarin. Pokoknya lift di kedua tempat ini pas2an banget buat 2 orang dan 2 koper (--,).

Seperti foto-foto di TripAdvisor, kamar di penginapan ini nyaman dan cute. Setelah beres2, bersih2, ngemil2 (ngambil di pantri hotel ^^v), dan beristirahat sejenak, kamipun memutuskan untuk berkunjung ke Santa Maria Maggiore dan berjalan-jalan di sekitar hotel dan stasiun. Kali ini saya dan Dewi memutuskan untuk pakai flat shoes (no boots) karena udara cukup hangat tadi siang (note : hangat versi winter Eropa).

Nama lengkapnya Basilica di Santa Maria Maggiore, merupakan gereja Catholic Marian terbesar di Roma, Italy. Sesuai namanya gereja ini didedikasikan untuk Maria. Saat kami tiba disana Pope sudah tidak ada tapi gereja masih ramai akan pengunjung. Santa Maria Maggiore gereja yang besar dengan piaza yang tidak terlalu luas di depannya. Ada pula sebuah tugu dengan patung diatasnya. Saya kurang tau yaa itu siapa, maapin. :p

Untungnya tidak ada enterance fee, hehehe lumayan berhemat. :)
Bagian dalam gereja ini sungguh luas dan megah. Mewah bangett, dikelilingi lukisan, patung, dan hiasan2 lainnya. Beda tipe dengan Sagrada Familia, tidak bisa dibandingkan. Selain hall (atau apalah istilahnya) utama adapula ruangan-ruangan kecil di samping ruang utama untuk tempat misa yang lebih private. Terdapat pula bilik pengakuan dosa yang tersedia dalam berbagai bahasa. And yeah, pictures tells more, enjoy :)


Santa Maria Maggiore tampak depan
Ruangan Utama, itu adalah pintu masuk

salah satu ruangan 

inside

langit-langit

Setelah puas melihat-lihat dan mengambil gambar, kamipun berjalan-jalan di sekitar. Menuju sebuah taman, dan melihat-lihat toko souvernir. Seperti biasa... mencari snow globe ^^v

Hari semakin sore, udara semakin dingin, lapar pun menyerang. Yeaaay.. dinner time :9. Berhubung sedang di Italy menu wajib ya pizza or pasta. Buaaanyaak sekali pizzeria di sini *yaiyalaah* kami sampai bingung mau pilih yang mana. Pilihanpun jatuh pada resto bernama "Pastarito" karena ada logo TripAdvisor di jendelanya. Pastinya recommended lah yaa..

Buku menu bertuliskan bahasa Italia, ada translate English nya sih, tapi tetap bingung karena buanyaaak sekali tipe-tipe pasta nya. Kamipun memesan Pomodoro Spaghetti dan Shrimp Brucetta yang bisa dipastikan halal.

macam-macam jenis pasta

Pesanan dataaang.. dan WOW porsi pastanya besar sekaliiii.. Pilihan tepat memesan 1 porsi untuk berdua. Kalau brucetta nya hanya 1 potong saja, hehehe..
Pasta asli Italy ga bisa bohong, enaaak bangeett... karena saya dan Dewi sedang lapar juga mungkin yaa :p Hihihi puas lah pokoknya. Harga 1 porsi pasta disini yakni € 6,5 - 10, tergantung jenis pasta dan jenis sausnya. Untuk brucetta saya agak lupa kalau tidak salah antara € 2 - 4.





Keluar dari restaurant hari sudah gelap dan dingiin. Kami memutuskan untuk kembali ke penginapan saja, karena agak "ngeri" dan ingin beristirahat. Sampai di kamar kami menyusun rencana untuk besok dan beristirahat :)
Buonasera!

Sunday, May 19, 2013

BARCELONA day 2

Wednesday, March 13, 2013

Day 2!!
Bersemangat.. kami tetap mandi pagi dan malam walaupun udara dingin *rajin yaaah*
Tujuan pertama hari ini adalah masuk ke dalam Sagrada Familia, yang hanya tinggal melangkah. Ternyata antrian untuk membeli tiket dan masuknya cukup panjang. Setelah tiba giliran, kami memilih tiket masuk saja seharga  13,5. Paket lainnya ada yang plus guide, naik ke tower, atau menggunakan device seperti walkie talkie yang memberikan penjelasan tentang isi Sagrada Familia. Pas saat kami masuk hujan turun, dan derasss. Makin dingin.... 

Basilica de la Sagrada Familia merupakan sebuah gereja karya Catalan architect, Antoni Gaudi (1852-1926) yang dibangun sejak tahun 1883 namun sampai sekarang (dan si Gaudi sudah meninggal) belum selesai. Menurut gambar yang ada di dalam museum perkiraan selesainya yakni tahun 2030. Lama sekali yaa... Ya, Sagrada Familia ini detilnya amat sangat rumit. Atap, dinding, dan bagian-bagian lainnya ga ada yang flat (kecuali lantai). Subhanallah bagusnyaa... walaupun bangunan ini belum sempurna..

inside Sagrada Familia (photo edited by Dewi)
Oiya Antoni Gaudi ini juga mendesain bangunan lain di Barcelona seperti Casa Mila (La Pedrera), Casa Batllo, Casa Vicens, Parc Guell, dan Palacio Guell. Yang menjadi ciri khas bangunan Gaudi yaitu bentuk dan detailnya diambil dari unsur alam, seperti sarang lebah, dedaunan, buah-buahan, dan lain lain. Oleh karena itu bangunan Gaudi terlihat unik :) Gaudi juga suka permainan warna warna cerah dengan paduan batu-batu yang disusun seperti mozaic. Kalau dijelaskan dengan kata-kata memang sulit, tapi setelah lihat karya-karya Gaudi pasti langsung tau deh yang bikin mereka "sama" apa dan yang membuat mereka "beda" dengan bangunan lain apa :)) 



langit-langit, terinspirasi dari batang pohon dan dedaunan

mozaic warna di jendela

Dewi di dekat pintu masuk

penasaran dengan makna ANGKA di KUBUS itu....

Sagrada Familia year to year


Setelah hujan sedikit mereda kamu memutuskan untuk kembali sebentar ke apartment untuk menambah lapisan baju, mengambil scarf, dan mengganti kaus kaki dengan yang lebih tebal ^^v dingiin euy...
Tujan selanjutnya yaitu La Ramblas, satu jalan yang disebut-sebut sebagai shopping center nya Barcelona. Dia berupa jalan khusus pejalan kaki di tengah, di tepinya berjejer kios-kios yang menjual souvenir, bibit tanaman, kafe, dll. Diluarnya lagi jalan raya untuk dilewati 1 mobil, diluarnya lagi toko2 berjejer sepanjang jalan, dan rata-rata merek2 ternama. Wiiiiiwww.... 

Konon katanya La Ramblas ini super duperr ramai, maka watch out of pickpocket! Demi keamanan saya menjalankan cara Dewi, yaitu pakai tas selembang di dalam coat, hehehe Alhamdulillah aman tasnya tertutup coat, selain terlindung dari copet juga terlindung dari hujan ^^v. Namun karena hujan yang tiada henti ini La Ramblas yang konon katanya ramai ternyata seeppiiii... Toko- toko di pinggir jalan buka sih, tapi kios dan kafe nya banyak yang tutup, orang-orang yang melintas di jalanan utamanya pun dapat dihitung dengan jari. Sayang sekali jadi kurang dapet feel nya La Ramblas :( sisi positifnya bebas dari copet dan godaan untuk belanja :))

La Ramblas yang sepiiii...
Saya dan Dewi membeli snowglobe karena kami berdua memang mengoleksi snowglobe dari berbagai kota dan negara serta sudah berniat untuk membeli itu di setiap kota yang kami kunjungi. Setelah melihat-lihat di beberapa kios kamipun dapat snowglobe murah meriah berukuran kecil seharga  3. Pengennya sih beli yang besar dan bagus, tapiiii... apa kabar koper nanti, perjalanan masih panjang :')

Ada satu tempat yang menurut saya sangat menarik di La Ramblas, yaitu sebuah pasar tradisional bernama La Boqueria. Seperti pasar tradisional pada umumnya, pasar ini menyediakan daging, ikan, poultry, buah-buahan, dan sayur-sayuran, bedanya dengan di Indonesia pasar ini rapi, barang2nya disusun dengan baik sehingga menarik konsumen. Buah-buahan dan sayur-sayuran disini segar dan besar-besar lho. Selain barang-barang standar pasar disini juga dijual cokelat berbagai bentuk dan rasa, permen, jelly beans, cookies, dan kudapan manis lainnya. Aaaaahh jadi pengen jajan macam-macam... :") 


La Boqueria's gate

inside... *drooling*

Kami menyusuri La Ramblas sampai habis untuk lanjut ke Barceloneta Beach. At the end of La Ramblas ada  Columbus Monument. Sebuah tugu dengan patung Christoper Columbus di puncaknya. Tangan kanan Columbus menunjuk ke arah kanan, ada yang bilang beliau menunjuk ke New World yang dia cari alias India, ada juga yang bilang menunjuk ke America, ada pula pendapat yang mengatakan jika beliau menunjuk ke kota kelahirannya yakni Genoa, Italy. Berhubung saya buta arah, saat itu pun nggak ngeh nunjuknya ke arah mata angin mana. -___- Kata wikipedia sih ke arah south south-east,, hmmm....


Columbus Monument

Kami melanjutkan perjalanan hingga melintasi jembatan dan melewati dermaga kapal. Akhirnya melihat laut juga. Karena kedinginan kami mampir ke sebuah mall di Barceloneta bernama Maremagnum. Entah lagi ada acara apa banyak anak-anak usia sekolah dasar dan high school disana, hihihi lucu melihat tingkah laku mereka :) Hujan masih belum juga berhenti, kamipun melanjutkan perjalanan menuju ke Placa Catalunya dan ke daerah Gothic yang menurut Heydi banyak tempat makan recommended. Khayalannya pengen main di pantai tapi apadaya hujan dan dingiin.. yasudahlah, lanjuuuttt....


dermaga

Kami berjalan kaki melewati Placa Catalunya dan berkeliling di sekitar Gothic Quarter. Seperti namanya, bangunan di area ini didominasi oleh gothic architecture. Seperti apa sih Gothic architecture? Sebagai orang awam saya juga kurang bisa mendeskripsikan, kalau menurut mata saya bangunan gothic itu tinggi, megah, ada kesan "mistis', banyak ornamen yang ujung2nya lancip, dan entah bagian pintu atau jendela terlihat seperti berlapis-lapis. Untuk lebih jelasnya bisa dibaca disini 7 Keys Characteristic of Gothic Architecture :) Salah satu bangunan yang menurut saya amazing adalah Barcelona Cathedral atau nama lengkapnya Catedral de la Santa Creu i Santa Eulàlia. Namun kami tidak masuk ke dalamnya. 

Barcelona Cathedral, gothic banget kan?!

Selesai ber-gothic ria kami kembali menjadi Gaudi-hunter. Tujuan selanjutnya Casa Mila atau disebut juga La Pedrera. Kesan pertama saya melihat bangunan ini... seperti istana pasir, unik banget. Yang paling hits dari Casa Mila adalah rooftop nya, namun karena saat ini masih hujan, maka Casa Mila pun ditutup, hiks :'( Biaya masuk saya lupa antara  € 15-20 kalau tidak salah. Kami pun mampir di toko souvenir di sebelahnya, melihat-lihat sambil nganget (menghangatkan diri : red) :p

Casa Mila aka La Pedrera

Karena buku yang kami baca di toko souvenir Casa Mila, kami jadi tertarik untuk berkunjung ke Parc Guell. Salah satu karya Gaudi juga namun letaknya agak jauh. Kami pun naik metro hingga stasiun Lesseps. Menurut peta jarak dari stasiun ke Parc Guell cukup jauh, tapi ketika bertanya ke orang-orang bus apa yang sebaiknya kami naiki, semua bilang "You don't need to take a bus, just walk along this street". Hmmm okay, nurut sama orang lokal. Jalan sudah cukup jauh masih juga belum ketemu, setelah bertanya-dan bertanya akhirnya kami belok ke daerah pemukiman dan jalanannya menanjak!!! Kambali ragu, namun tetap jalan. Sampai di atas ada eskalator di tengah jalan, yaa escalator tanpa atap dan perlindungan, bener-bener di tengah jalan di depan rumah. Menurut Dewi ga mungkin ada eskalator kalo nggak ada "sesuatu" disini. Naiklah kami dengan menggunakan eskalator yang ternyata panjang. Sampai ujung.... pemukiman lagi :| :| sepi pula. Kami berjalan sampai bertemu seseorang yang bisa ditanya. Alhamdulillah ketemu seorang wanita usia sekitar late 20's. Begitu kita mendekat akan nanya jalan, dia udah tau kalau tujuan kami adalah Parc Guell, hahaha ternyata bukan cuma kami yang nyasar disini :p Dia pun menunjukkan jalan lewat samping Parc Guell. Hahaha kocak deh jalanannya, naik turun tangga, mendaki gunung lewati lembah. Akhirnyaaa terlihat Parc Guell dari samping, hihihi segera kami menuju enterance gate. :D :D :D 

front gate

Parc Guell lucuuu... Kesan pertama saya melihatnya seperti istana King Triton di film Little Mermaid. Seperti di negeri dongeng, lucuu bangett... dan alhamdulillah gratis ^^v Letaknya yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya membuat kita bisa melihat view from above dari dalam sini. Parc Guell ini juga belum selesai entah renovasi atau belum selesai yaa. Parc Guell didominasi mosaic Gaudi. Picture tells more, langsung ke foto-foto aja yaa...


Little Mermaid castle looks alike
Salamander mosaic yang jadi icon-nya Parc Guell

one of unique ornaments
Botiga Tienda Shop Parc Guell (Parc Guell souvenir shop)

View from above

Mosaic on main terrace

langit-langit

Puas foto-foto dan mengagumi Parc Guell, kami berniat kembali ke pusat kota untuk mengunjungi Casa Batllo. Salah satu karya Gaudi juga. Sesuai namnya Casa Batllo ini adalah rumah Mr. Josep Batllo yang meminta Antoni Gaudi untuk merenovasi rumahnya. Kereen banget, rumah ini seperti terbuat dari tulang dan dihiasi kulit kerang. Yang unik bagian atap Casa Batllo berbentuk seperti punggung naga. 


Casa Batllo
Bangunan ini tinggi dan rupanya kalau dilihat sekilas mirip dengan bangunan - bangunan di sebelahnya. Pantesan kemarin malam ke daerah sini tapi nggak ngeh ada Casa Batllo. Jika ingin masuk ke Casa Batllo tarifnya kurang lebih € 25. Hari mulai gelap, kami ingin melanjutkan perjalanan untuk melihat Magic Fountain yang tidak jauh dari stasiun Espanya. Namun sayang disayang ternyata air mancurnya matii :'(( dan bangunan di sekitarnya juga gelap..hiks.. :'(

Magic Fountain tapi matii

Akhirnya kami memeutuskan untuk kembali ke apartment. Beristirahat dan bersiap-siap untuk penerbangan pagi esok hari menuju Roma. Nice city Barcelona, hope I can be there again someday :)
Adios... :)