Saturday, April 5, 2014
Morning...
This is our last day in Cappadocia. Agenda hari ini adalah mengikuti Green Tour dengan tujuan ke wilayah selatan Cappadocia, yakni mengunjungi Derinkuyu Underground City, Ihlara Valley, Selime Monastery, dan Pigeon Valley. Tour dimulai pukul 11.00, kami akan dijemput di hotel pukul 10.00 dan berakhir pukul 17.00. Kemudian pukul 19.30 kami melanjutkan perjalanan ke Bodrum dengan Metro Bus.
Sarapan pagi ini ada menu baru, omelette ala Muhammed. Bentuknya seperti pizza dan rasanya enaakk. Selesai sarapan kami langsung check out dan berpamitan Ummut, istri and the kids, serta Muhammed. Sediiihh rasanya berpisah.. :( Koper langsung kami bawa bersama mobil tour dan dititipkan di kantor Metro.
|
omelette ala Pandora |
|
groupfie moment with Pandora's family :D
|
Setelah berkeliling menjemput peserta lain (kami peserta pertama yang dijemput) dan menaruh koper di kantor Metro,
Green Tour dimulai. Disebut
green karena rute di peta (yang ada di postingan sebelumnya) diberi warna hijau. Untuk mengikuti green tour dikenalan biaya 120TL/orang. Peserta tur kurang lebih 15orang dalam 1 mobil. Guide kami-yang saya juga lupa namanya-meng
handle 2 mobil, jadi di tengah beberapa kali dia turun untuk pindah mobil. Tujuan pertama adalah
Derinkuyu Underground City yang merupakan underground terdalam di Turki. Perjalanan kurang lebih memakan waktu 30 menit.
Derinkuyu Underground City merupakan gua bawah tanah multilevel buatan yang menurut
guide kami (kalau saya tidak salah ingat) mencapai 7 tingkat ke bawah. Seperti kota tersistem di dalamnya terdapat ruang tidur, ruang berkumpul, dapur, kandang ternak, tempat pengolahan limbah, tempat hukuman, penjara, sumur dan ventilasi, serta gereja. Derinkuyu dahulu juga digunakan sebagai tempat perlindungan dari musuh, dan memiliki beberapa ruangan berpintu untuk mengelabui musuh. Konon Derinkuyu Underground juga terkoneksi dengan
underground city lainnya. Lengkapnya mengenai Derinkuyu dan berbagai
underground di Nevsehir dapat dilihat di
link ini
|
Derinkuyu Map (source :google image) sorry I can't find the English version
The yellow path is the tourist track |
Ruangan di Derinkuyu beratap rendah, bahkan beberapa ruangan dan tangga menuju tingkat lainnya hanya bisa dilewati dengan jalan membungkuk,
even saya yang termasuk tidak tinggi dalam standar Eropa. Pantas saja Ugur bilang "
Derinkuyu is nice but it's really small, it's not easy to walk inside it".
Yang paling beruntung disini Ntri si minions sih :D "
I'm so lucky to be a minion" said Ntri dengan suara khasnya. :D
Walaupun dalam dan dibangun saat teknologi belum maju, sirkulasi udara disini cukup baik. Di dalam cukup ramai akan turis, sang pemandu meminta kami agar tidak jauh-jauh. Kalau kami pergi sendiri pasti nyasar di dalam, hahaha..
|
The guide and the group |
|
tiang hukuman untuk tahanan |
|
one of the alley |
|
the well |
|
silhouette (photo by Andrea) |
Sulit mengambil gambar disini, karena pencayahaan yang minim. Foto-foto saya mungkin kurang menarik, tapi tempat ini wajib dikunjungi. Oiya di dalam
underground ini dingin sekali lho padahal di luar matahari bersinar terik.
Done for Derinkuyu, perjalanan dilanjutkan ke
Ihlara Valley, lembah terpanjang di Turki. Perjalanan memakan waktu cukup panjang, saya (dan yang lainnya) tertidur di perjalanan. Sebelum menyusuri
valley, kami berhenti di sebuah gereja di dalam tebing. Di dalam gereja tersebut masih terlihat
fresco pada dindingnya walau sudah agak pudar. Menurut guide kami, saat kekaisaran Islam masuk ke Turki, gambar makhluk hidup terutama manusia tidak diperkenankan untuk ditampilkan dalam bangunan. Yup, dalam ajaran Islam memang tidak diperbolehkan meniru atau memajang benda-benda berbentuk menyerupai makhluk bernyawa. Oleh karena itu beberapa
fresco disini bagian wajahnya "dihapus" terutama bagian mata.
|
inside the church |
|
the frescoes |
|
wall painting, look at the face |
|
erased eyes frescoes (photo by Andrea) |
|
|
Di sebelah gereja terdapat juga ruangan tempat penyimpanan bahan makanan dan tempat pengolahannya. Tedapat alat besar untuk pengolahan makanan, produksi minyak, dan pupuk.
Dari seberang gereja sudah terlihat Ihlara Valley, dibanding
valley di Goreme, disini lebih banyak pepohohan dan rerumputan, walaupun kering juga sih pohon-pohonnya karena baru awal masuk musim semi. Dan di dasar lembah terdapat sungai yang mengalir sepanjang lembah.
Nice view :)
More about Ihlara Valley
link1 link2 link3
|
Ihlara Valley from above |
Dari gereja kami berjalan kaki memasuki perkampungan lokal dan turun ke dasar lembar. Menyusuri aliran sungai menuju restaurant untuk makan siang, hahaha.. Airnya tampak segar, di bawah matahari yang terik, bikin pengen nyebur :p
|
Map of Ihlara Valley, Aksaray |
|
the bridge (photo by Radit) |
|
trekking by the river (photo by Ntri) |
|
hiking up (photo by Andrea) |
|
taking photos |
|
my ootd (photo by Radit)
sweater, heattech, jeans : uniqlo, scarf : Korean local product, boots : rieker, bag : bree, sunglasses : gift from bestfriends |
|
It's lunch time! Di restaurant tepi sungai ini diberikan pilihan.
chicken, beef, trout fish (fresh from the river), meatball, or vegetarian.
I choose the beef one. Tempat duduk di tepi sungai tampat menarik, tapi terekspos langsung sinar matahari. Karena dari kemarin banyak kegiatan
outdoor muka saya mengalami
sunburn, periih sekali, dan mulai saat ini akan mengindari kontak matahari langsung ke wajah dan
reapply the sunblock #sikap.
So, kami memilih di dalam saja yang
indoor, makan bergabung dengan peserta lain menjadi ajang berkenalan dan mengobrol. Di hadapan saya ada pasangan suami-istri asal Bangkok, Thailand yang ternyata sudah beberapa kali berkunjung ke Indonesia, dan berancana akan mengunjungi Indonesia kembali :)
|
the riverside restaurant where we had our lunch |
Menu yang diberikan pertama sup sebagai pembuka (yang menurut saya rasanya aneh), kemudian dilanjutkan dengan salad. Dan selalu ada roti sebagai
compliment, Radit pun bahagia. hahaha.. Makanan utama datang, daging dimasak dengan tomat dan paprika dan makanan-pokok-mirip-nasi-dan-
couscous. Rasa dan penyajiannya tergolong baik untuk kategori
group meal dalam jumlah besar. Saya icip-icip punya yang lain juga, ternyata
trout fish nya enak bangeett, agak menyesal pilih daging, hahahaha..
|
salad |
|
main course |
Perjalanan berlanjut ke
Selime Monastery,
a wonderful rock-cut monastery in Selime, and the biggest religious building in Cappadocia. Lagi-lagi saya dibuat terkagum-kagum dengan bangunan unik Cappadocia.
|
view from the window on the way to Selime |
Untuk menuju dalam
monastery. kami harus sedikit mendaki di batuan penyusun bangunan.
Yup, the landscape of Selime Monastery are hiking up. Again, it's better to wear keds shoes, medannya agak sulit dan perlu berhati-hati.
But, sesampainya diatas,
this building and the view are really adorable, ga sia-sia perjuangan naik :')
|
The Selime Monastery |
|
admission ticket |
|
Hiking up the hill to Selime Monastery |
Selime Monastery terdiri atas beberapa ruangan. Ada gereja, dapur, ruang berkumpul, dan lainnya. Sayangnya waktu yang diberikan untuk peserta tour mengeksplor bangunan ini terlalu singkat, menurut kami. Ini yang menjadi kelemahan mengikuti
group tour..
|
inside the room that has 2 levels, including the walkway around the second level |
|
silhouette (photo by Radit) |
|
of course, tongsis moment! |
|
the failed one :p (dibuang sayang) |
|
the fading Diana (because of the ombre sweater) |
This building and the surroundings are "
other-worldly",
it's like Tatooine :D Yup, Selime Monastery dan sekitarnya menjadi inspirasi untuk
part of location set in Star Wars Episode 1. Lokasi dimana Anakin Skywalker mengikuti "
pod race",
if you saw the movie :)
|
around the monastery |
|
The Star Wars set inspiration rock formation |
|
Hiking down, need to be more careful |
Exproling Aksaray completed,
although the lack of time. We're back to central. Perjalanan cukup panjang, saya tidur lagi selama perjalanan. Tiba-tiba sudah sampai di tepi jalan untuk melihat
Pigeon Valley.
Also the unique rock formation which are made from water and wind erosion (Ntri
said), dan di dinding batu dan jurangnya diukir (
carved) sarang burung merpati (
pigeon). Dahulu burung merpati digunakan sebagai pengantar pesan dan (maaf) kotorannya digunakan sebagai pupuk.
|
Pigeon Valley |
|
The Evil Eye pendant (Nazar Boncugu), this symbol protect the Turkish from misfortune and other evil eye power |
|
Andro with evil eye pendant tree (photo by Andrea) |
|
tongsis moment with solo traveller from Hongkong |
Di akhir perjalanan kami diajak ke toko kerajinan (khas tour). Kami diajak ke tempat pengolahan
Onyx, batu indah mirip marmer namun tembus cahaya bila disinari, ini menurut presentasi dari mbak-mbak toko ;D Disin diperagakan cara pembentukan dan penghalusan onyx supaya menjadi benda yang indah dan siap dipajang. Kalau saya lihat proses pemolesannya seperti tahapan penghalusan gigi tiruan akrilik, hihihi.. malah jadi balik kuliah. Onyx berbentuk telur yang sudah jadi ini diberikan sebagai hadiah kepada peserta yang bisa menjawab pertanyaan.
|
Ozler Art Center |
|
onyx "mentah" |
|
grinding and polishing (like dentures ;p) |
Selain Onyx toko ini juga menjual makanan khas Turki seperti turkish delight, nuts, apple tea, dll juga souvenir lainnya, hingga logam mulia seperti perak. Saya tidak beli apa-apa sih disini, cuma icip-icip aja :p dan numpang WC yang bersih, hehehe.. Dudukan WC dilapisi plastik dan untuk menggantinya cukup dengan menarik tuas, cool.. sayang lupa foto.. Dari luar toko bisa terlihat Uchisar Castle..
|
Uchisar Castle |
The Green Line Tour is done! We're back to Goreme and waiting for the bus to Bodrum. Sembari menunggu kami mencari tempat makan enak untuk makan malan dan duduk-duduk cantik.
As always, muter-muter dan mikir lama dulu sambil beli
pomegranate juice (wajib coba) baru akhirnya memutuskan untuk mampir di Turkish restaurant (yg lagi lagi saya lupa namanya) yang bertanda sticker TripAdvisor. Seperti biasa saya sharing makanan with Andro. Kali ini Andre juga ikutan, jadi kita pesan 2 menu
Mix Kebab dan
Gozleme (panekuk tipis isi keju dan dibakar) untuk bertiga, nyaaammm..
|
Mix kebab, there are chicken, beef, lamb, sausage, rice, and salad :9 |
Sebelum berangkat kami shalat dulu di mesjid deket situ, memang tidak sebesar mesjid-mesjid di Istanbul, tapi bisa dibilang cukup besar. Namun mesjid ini sepii sekali.
Last, the fact about Cappadocia :
- Cappadocia or Kapadokya means land of beautiful horses. Cappadocia merupakan region di Central Anatolia yang terdiri dari 5 provinsi, Nevsehir, Kayseri, Aksaray, Niğde, and Kırşehir. Nevsehir berada di sentral, pusat lokasi wisata Cappadocia. Kayseri berada di terletak di utara agak ke timur, dan terdapat airport. Aksaray di selatan agak ke barat, lokasi Ihlara Valley.
- Cappadocia termasuk kota yang sepi dan tenang (hmm tapi gatau yaa kalau peak season). Toko-toko pun sudah tutup diatas jam 5. Tidak banyak kendaraan umum, sehingga untuk berkeliling harus mengikuti tour atau menyewa kendaraan. Kendaraan yang disewakan antara lain mobil, scooter, sepeda, ATV, dan kuda.
- Hot air balloon flight yang merupakan icon Cappadocia sudah berkurang jumlahnya saat ini. Menurut Ummut, untuk alasan pelestarian alam, pemerintah membatasi bahwa 1 perusahaan hanya boleh menerbangkan 2 balon/hari. Tadinya 1 perusahaan bisa menerbangkan 5 balon. Hebat yaa pemerintah juga concern terhadap alam, tidak hanya melihat peluang pasar.
- Untuk menjadi pilot hot air balloon perlu pendidikan khusus (yang menurut Ummut termasuk mahal) dan harus menjadi copilot dahulu dalam jam terbang tertentu. Jadi insyaallah terjamin kompetensinya.
- Sebagian besar penginapan di Cappadocia merupakan Cave Hotel, maka menginaplah di cave hotel/hostel untuk merasakan sensasinya. Cave building dingin saat ciaca di luar panas dan hangat saat cuaca dingin.
Sekian..
Pukul 19.30 ngaret dikit perjalanan ke Bodrum dimulai..
See you.. :)
Salam. ika, hihi.. nanya lagi ni.
ReplyDeleteKalo dr pandora cave hotel ke otogar goreme jauh ga y? Apa ada free shuttle dr pihak hotel? *ngarep
ga jauh kok, tapi untuk kendaraan umum sulit..
Deletedari pandora ada fasilitas jemput free dari pihak hostel :D hehehe